3 Jenis Grounding System

 


Grounding system merupakan jalur instalasi kabel listrik menggunakan sistem pertanahan untuk mengurangi atau menghindari yang disebkan oleh tegangan tinggi,konsleting maupun petir.Sistem pengkabelan grounding tidak tersambung secara langsung bersama kabel lain yang ada pada instalasi listrik rumah.

Dalam ilmu Elektronika kata ground mempunyai arti titik referensi umum/tegangan potensial sama dengan tegangan nol.Sistem grounding ini bersifat relatif karena titik pusat dalam sirkuit yang digunakan untuk mereferensi semua tegangan dalam rangkaian dapat anda tempatkan dimana saja.Berikut 3 jenis Grounding System yang perlu kamu ketahui

  • Single Grounding
Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam atau pasak biasanya dipasang tegak lurus masuk kedalam tanah.Ada juga yang menggunakan pipa galvanis yang ada didalamnya di isi dengan kabel BC,kemudian dihubungkan dengan kabel penyalur petir melalui bak kontrol.
  • Pararel Grounding
Bila sistem sigle grounding masih mendapatkan hasil kurang baik,maka perlu di tambahkan material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak diantaranya batang logam atau material minimal 2 meter dan dihungkan dengan kabel BC/BCC.

Penambahan batang logam atau material dapat juga di tanam mendatar dengan kedalaman tertentu,bisa juga mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam.Kedua teknik ini bisa juga di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistensi kurang 5 Ohm setelah pengukuran dengan Earth Tester Grounding.
  • Maksimum Grounding
Maksimum grounding yaitu dengan memasukkan bahan grounding penangkal petir dalam bentuk lembaran tembaga yang diikat oleh kabel BC,serta dengan memasukkan larutan bentoite pada titik grounding penangkal petir tersebut.Hal ini dengan tujuan untuk meningkatkan serta menjaga kualitas resistensi grounding.Biasanya material ini digunakan pada daerah yang tektur tanahnya keras seperti batu



Lebih baru Lebih lama